KOMPAS.com -
“Sudah cuci tangan apa belum? Ayo, cuci
tangan dulu!” Kalau kalimat itu sering Anda sampaikan pada si kecil,
berarti Anda orangtua yang bijak dan tahu arti kesehatan. Kendati, di
sisi lain mungkin si anak sebal karena terus-menerus diingatkan dan
cenderung “lupa” jika tidak ditegur.
Cuci tangan memang sangat
sepele kedengarannya. Sebagai suatu pekerjaan yang harus dilakukan pun,
cuci tangan bukan hal berat. Tetapi manfaatnya? Luar biasa! Keuntungan
yang paling sederhana dari kegiatan ini adalah membuat anak terbebas
dari kuman.
Biang keladi penyakit
Seperti kita ketahui, tangan adalah bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan benda-benda di sekitar kita, yang belum tentu terjamin kebersihannya. Nah, dengan mudah pula, kuman menempel di tangan kemudian berpindah ke tempat lain. Entah karena kita kemudian memegang benda lain atau bahkan menyentuh bagian tubuh kita sendiri.
Seperti kita ketahui, tangan adalah bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan benda-benda di sekitar kita, yang belum tentu terjamin kebersihannya. Nah, dengan mudah pula, kuman menempel di tangan kemudian berpindah ke tempat lain. Entah karena kita kemudian memegang benda lain atau bahkan menyentuh bagian tubuh kita sendiri.
Anggota
tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan tangan adalah mulut
dan hidung. Alhasil, tangan yang kotor menjadi salah satu penghantar
utama masuknya kuman/mikroba penyebab penyakit ke dalam tubuh. Sementara
mulut dan hidung merupakan pintu masuk kuman ke dalam tubuh. Celakanya,
anak kecil amat suka memegang berbagai benda bahkan memasukkan tangan
atau benda apa saja ke dalam mulut mungilnya.
Banyak penyakit yang
ditularkan melalui tangan, antara lain, influenza, meningitis,
hepatitis A, diare, penyakit kulit, dan gangguan usus. Pada banyak
kasus, anak yang menderita diare akut, bisa berujung pada kematian. Asal
tahu saja, jika tangan manusia menyentuh tinja, maka akan
terkontaminasi dengan lebih dari 10 juta virus dan satu juta bakteri
yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Jadi, tak bisa
ditawar lagi, cuci tangan secara benar dengan menggunakan sabun, amat
besar manfaatnya demi menjaga kesehatan bahkan nyawa si kecil.
Sesering mungkinKapan
harus cuci tangan? Lakukan sesering mungkin! Terutama selama musim flu.
Jika secara berkala mencuci tangan dengan benar, dapat mengurangi
risiko terkena atau menyebarkan flu. Segera cuci tangan dengan sabun
ketika:
* Sebelum dan sesudah menyiapkan makanan/masakan. Ini
dapat mengurangi risiko terkena atau menyebarkan bakteri yang
menyebabkan makanan beracun. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan
sesudah mengolah masakan dari jenis unggas, telur mentah, daging, atau seafood.
* Sebelum dan sesudah makan.
* Usai buang air kecil/besar. Juga sehabis mengganti popok si kecil.
* Sesudah bersin, batuk, membuang ingus.
* Sehabis memegang barang yang kotor.
* Usai menggunakan telepon, bersalaman.
* Setelah main/memegang/memberi makan binatang peliharaan.
* Sehabis bepergian, main di luar rumah, berkebun, dan kegiatan lainnya.
* Sebelum dan sesudah makan.
* Usai buang air kecil/besar. Juga sehabis mengganti popok si kecil.
* Sesudah bersin, batuk, membuang ingus.
* Sehabis memegang barang yang kotor.
* Usai menggunakan telepon, bersalaman.
* Setelah main/memegang/memberi makan binatang peliharaan.
* Sehabis bepergian, main di luar rumah, berkebun, dan kegiatan lainnya.
Sekali
lagi, jangan anggap remeh manfaat dahsyat mencuci tangan. Jangan pernah
bosan pula mengingatkan anak untuk melakukannya, termasuk memberi
contoh pada si kecil. Hanya dengan sekian detik mengorbankan waktu untuk
cuci tangan, kita tak perlu buang-buang waktu (dan uang) karena harus
terbaring di rumah sakit.
Cara tepat cuci tangan
1. Cuci tangan dengan air (akan lebih sempurna jika airnya hangat) yang mengalir dan gunakan sabun. Tak perlu harus sabun khusus antibakteri, namun lebih disarankan sabun yang berbentuk cairan.
2. Gosok tangan setidaknya selama 15-20 detik.
3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku.
4. Gunakan tisu/handuk sebagai penghalang ketika mematikan keran air karena bagian itu sudah menjadi kotor saat Anda membuka/memutarnya ketika akan mencuci tangan.
1. Cuci tangan dengan air (akan lebih sempurna jika airnya hangat) yang mengalir dan gunakan sabun. Tak perlu harus sabun khusus antibakteri, namun lebih disarankan sabun yang berbentuk cairan.
2. Gosok tangan setidaknya selama 15-20 detik.
3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku.
4. Gunakan tisu/handuk sebagai penghalang ketika mematikan keran air karena bagian itu sudah menjadi kotor saat Anda membuka/memutarnya ketika akan mencuci tangan.
0 komentar:
Posting Komentar